Politik Luar Negeri Indonesia: Netral Aktif atau Terjebak Kepentingan?

Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki peran penting dalam kebijakan luar negeri regional dan global. Konsep netralitas aktif telah menjadi landasan bagi diplomasi Indonesia selama beberapa dekade.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk menjaga netralitasnya di tengah persaingan global yang semakin ketat. Bagaimana Indonesia menavigasi kompleksitas ini dan apakah benar-benar mampu menjaga netralitas aktifnya?
Poin Kunci
- Indonesia memainkan peran penting dalam kebijakan luar negeri regional.
- Konsep netralitas aktif menjadi dasar diplomasi Indonesia.
- Tantangan global menguji kemampuan Indonesia dalam menjaga netralitas.
- Kebijakan luar negeri Indonesia mempengaruhi stabilitas regional.
- Diplomasi Indonesia dihadapkan pada pilihan sulit dalam menjaga netralitas.
Sejarah Politik Luar Negeri Indonesia
Sejarah politik luar negeri Indonesia merupakan fondasi penting dalam memahami peran negara ini di kancah internasional. Politik luar negeri Indonesia telah berkembang melalui berbagai fase, membentuk identitas dan peran negara di dunia.
Era Awal Kemerdekaan
Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia menghadapi tantangan besar dalam membangun diplomasi yang efektif. Negara-negara Barat masih memiliki pengaruh kuat di kawasan, sementara perjuangan kemerdekaan baru saja berakhir. Diplomasi Indonesia pada era ini difokuskan pada pengakuan kedaulatan oleh komunitas internasional.
Konferensi Asia-Afrika 1955
Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 di Bandung merupakan tonggak penting dalam sejarah diplomasi Indonesia. Acara ini menjadi platform bagi negara-negara Asia dan Afrika untuk bersatu dan membahas isu-isu global yang relevan. Konferensi ini juga menandai peran Indonesia sebagai pemimpin dalam gerakan non-blok.
Zaman Orde Baru
Pada era Orde Baru, Indonesia terus menjaga netralitasnya di tengah Perang Dingin. Pemerintahan Orde Baru fokus pada pembangunan ekonomi dan stabilitas politik dalam negeri, sambil tetap aktif dalam diplomasi regional dan internasional.
Periode | Kebijakan Politik Luar Negeri | Peran Utama |
---|---|---|
Era Awal Kemerdekaan | Pengakuan Kedaulatan | Diplomasi Bilateral |
Konferensi Asia-Afrika 1955 | Kerja Sama Regional | Pemimpin Gerakan Non-Blok |
Zaman Orde Baru | Netralitas dan Pembangunan | Fokus pada Stabilitas Politik dan Ekonomi |
Sejarah politik luar negeri Indonesia menunjukkan bagaimana negara ini telah beradaptasi dengan perubahan zaman, dari perjuangan kemerdekaan hingga menjadi pemain penting di kawasan regional.
Konsep Netralitas Indonesia
Netralitas Indonesia menjadi landasan utama dalam menjalankan diplomasi negara. Prinsip ini memungkinkan Indonesia untuk menjaga hubungan baik dengan berbagai negara tanpa terjebak dalam kepentingan tertentu.
Pengertian Netralitas
Netralitas dalam konteks diplomasi Indonesia merujuk pada kebijakan untuk tidak memihak dalam konflik atau persaingan antara negara-negara lain. Hal ini memungkinkan Indonesia untuk menjadi mediator atau penengah dalam berbagai konflik regional.
Menurut Presiden Sukarno, “Kita tidak mau menjadi boneka Amerika atau Uni Soviet. Kita akan menjadi negara yang bebas dan berdaulat.” Ini menegaskan komitmen Indonesia terhadap netralitas dalam politik luar negerinya.
Manfaat Netralitas dalam Diplomasi
Netralitas memberikan Indonesia kemampuan untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai forum internasional tanpa dicurigai oleh negara lain. Dengan demikian, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam diplomasi regional dan internasional.
- Meningkatkan kredibilitas Indonesia di mata internasional
- Memungkinkan Indonesia menjadi mediator dalam konflik regional
- Membantu menjaga stabilitas regional dengan tidak memihak
Tantangan Mempertahankan Netralitas
Meskipun netralitas memberikan banyak manfaat, Indonesia tetap menghadapi tantangan dalam mempertahankan sikap netral di tengah dinamika politik global. Persaingan antara negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Tiongkok menempatkan Indonesia dalam posisi yang sensitif.
Tantangan utama meliputi:
- Tekanan dari negara-negara besar untuk memihak
- Konflik regional yang memerlukan penanganan hati-hati
- Kepentingan nasional yang kadang bertabrakan dengan netralitas
Dengan demikian, Indonesia harus terus menjaga keseimbangan dalam menjalankan diplomasi luar negerinya.
Pendekatan “Diplomasi Perdamaian”
Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah memainkan peran penting dalam mempromosikan resolusi damai di berbagai konflik regional. Melalui diplomasi perdamaian, Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas regional.
Promosi Resolusi Damai
Indonesia telah menjadi pelopor dalam promosi resolusi damai melalui berbagai forum internasional. Dengan menekankan pentingnya dialog dan negosiasi, Indonesia telah membantu menyelesaikan berbagai konflik.
- Mengadakan pertemuan bilateral dengan negara-negara tetangga.
- Mengembangkan kerjasama regional melalui ASEAN.
- Mendukung misi perdamaian PBB.
Peran dalam Konflik Regional
Indonesia telah memainkan peran kunci dalam menyelesaikan konflik regional melalui diplomasi. Contohnya, Indonesia telah menjadi mediator dalam beberapa konflik di kawasan Asia Tenggara.
“Indonesia telah menunjukkan kemampuan diplomasi yang luar biasa dalam menyelesaikan konflik regional.” –
Contoh Kasus Diplomasi Indonesia
Salah satu contoh sukses diplomasi Indonesia adalah dalam penyelesaian konflik di Filipina melalui proses perdamaian yang difasilitasi oleh Indonesia.
Tahun | Konflik | Peran Indonesia |
---|---|---|
2000 | Konflik di Aceh | Mediator |
2010 | Konflik di Filipina | Fasilitator |
Melalui pendekatan diplomasi perdamaian, Indonesia terus berkontribusi pada stabilitas dan keamanan regional.
Relation dengan Negara Besar
The dynamics of Indonesia’s foreign policy are heavily influenced by its relations with major countries, especially the United States and China. As a significant player in Southeast Asia, Indonesia must navigate its diplomatic relationships carefully to maintain its sovereignty and promote its national interests.
Hubungan dengan Amerika Serikat
Indonesia’s relationship with the United States is multifaceted, involving cooperation in areas such as trade, security, and education. The two countries have a long-standing strategic partnership that has been beneficial for both parties. For instance, the United States is one of Indonesia’s largest trading partners, and there are significant investments flowing from the US to Indonesia.
However, Indonesia also seeks to maintain its independence in foreign policy decisions, ensuring that its relations with the US do not compromise its sovereignty. This delicate balance is crucial in navigating the complex geopolitical landscape of the region.
Hubungan dengan Tiongkok
Indonesia’s relationship with China has seen significant growth in recent years, driven largely by economic cooperation. China is now one of Indonesia’s largest trading partners, with bilateral trade reaching substantial figures annually. The Belt and Road Initiative (BRI) has also provided opportunities for infrastructure development in Indonesia.
Despite the economic benefits, Indonesia remains cautious about China’s growing influence in the region, particularly in the South China Sea. Ensuring that its relations with China do not compromise its national security is a key priority for Indonesia’s foreign policy.
Implikasi bagi Kebijakan Luar Negeri
The relationships Indonesia maintains with major countries like the US and China have significant implications for its foreign policy. Indonesia must carefully balance its diplomatic ties to avoid being seen as too closely aligned with one country, which could potentially strain relations with the other.
For more insights on how Indonesia navigates complex geopolitical dynamics, you can visit this page for related information on national policies under different administrations.
By maintaining a neutral stance and engaging in active diplomacy, Indonesia aims to maximize its benefits from international relations while safeguarding its national interests. This approach allows Indonesia to play a significant role in regional and global affairs.
Peran ASEAN dalam Politik Luar Negeri
Peran ASEAN dalam politik luar negeri Indonesia tidak dapat diabaikan. Sebagai organisasi regional, ASEAN telah menjadi pilar penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara.
Sejarah Pembentukan ASEAN
ASEAN didirikan pada tahun 1967 dengan tujuan utama mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan stabilitas politik di kawasan. Pembentukan ASEAN merupakan respons terhadap tantangan keamanan dan ekonomi yang dihadapi negara-negara Asia Tenggara pada masa itu.
Dengan berdirinya ASEAN, negara-negara anggota dapat bekerja sama dalam berbagai bidang, termasuk keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Kerjasama Keamanan dan Ekonomi
Kerjasama keamanan merupakan salah satu fokus utama ASEAN. Melalui berbagai mekanisme, seperti ASEAN Regional Forum (ARF) dan ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM), ASEAN mempromosikan dialog dan kerjasama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
- Penguatan kerjasama keamanan melalui pertukaran informasi dan latihan bersama.
- Peningkatan kapasitas pertahanan melalui pelatihan dan pendidikan.
Selain itu, ASEAN juga mempromosikan kerjasama ekonomi melalui pembentukan ASEAN Economic Community (AEC), yang bertujuan menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang terintegrasi.
- Pembebasan tarif dan non-tarif untuk meningkatkan perdagangan intra-ASEAN.
- Peningkatan investasi melalui penyederhanaan regulasi dan prosedur.
Pengaruh ASEAN terhadap Indonesia
Keanggotaan Indonesia dalam ASEAN telah memberikan dampak signifikan terhadap kebijakan luar negerinya. Melalui ASEAN, Indonesia dapat memperkuat posisinya di kawasan dan meningkatkan pengaruhnya dalam isu-isu regional.
Indonesia juga telah menggunakan ASEAN sebagai platform untuk mempromosikan kepemimpinannya dalam isu-isu regional, seperti dalam penanganan konflik di kawasan.
Dengan demikian, peran ASEAN dalam politik luar negeri Indonesia sangatlah penting, tidak hanya dalam meningkatkan kerjasama regional tetapi juga dalam memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional.
Isu Global yang Mempengaruhi Kebijakan
Isu global memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan luar negeri Indonesia. Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah menghadapi berbagai tantangan global yang mempengaruhi kebijakan netral aktifnya.
Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan salah satu isu global yang paling mendesak. Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim seperti kenaikan permukaan laut dan perubahan pola cuaca ekstrem.
Upaya Indonesia dalam Mengatasi Perubahan Iklim
- Mengembangkan kebijakan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim
- Meningkatkan kerja sama internasional dalam mengurangi emisi gas rumah kaca
- Mendorong penggunaan energi terbarukan dan praktik pertanian berkelanjutan
Terorisme Internasional
Terorisme internasional merupakan ancaman serius bagi keamanan global. Indonesia telah mengalami beberapa serangan teroris dan terus berupaya meningkatkan kerja sama internasional untuk melawan terorisme.
Strategi Indonesia dalam Menghadapi Terorisme Internasional
- Meningkatkan intelijen dan kerja sama dengan negara-negara lain
- Mengembangkan program deradikalisasi untuk mencegah penyebaran ideologi teroris
- Menguatkan kerangka hukum untuk menangani terorisme
Ketidakstabilan Politik di Kawasan
Ketidakstabilan politik di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya juga mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia. Indonesia berupaya menjaga stabilitas regional melalui diplomasi aktif dan kerja sama regional.
Isu Global | Dampak bagi Indonesia | Respon Kebijakan |
---|---|---|
Perubahan Iklim | Kenaikan permukaan laut, perubahan pola cuaca | Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, kerja sama internasional |
Terorisme Internasional | Ancaman keamanan nasional | Kerja sama intelijen, program deradikalisasi, penguatan kerangka hukum |
Ketidakstabilan Politik | Gangguan stabilitas regional | Diplomasi aktif, kerja sama regional |
Dalam menghadapi isu-isu global ini, Indonesia terus berupaya menjaga netralitasnya sambil berpartisipasi aktif dalam kerja sama internasional. Kebijakan netral aktif Indonesia bertujuan untuk menciptakan stabilitas dan keamanan regional serta global.
Diplomasi Ekonomi Indonesia
Diplomasi ekonomi Indonesia menjadi semakin penting dalam beberapa tahun terakhir. Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperkuat hubungan bilateral, Indonesia telah mengambil berbagai langkah strategis dalam diplomasi ekonomi.
Promosi Investasi Asing
Investasi asing merupakan komponen penting dalam strategi diplomasi ekonomi Indonesia. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mempromosikan investasi asing, termasuk penyederhanaan regulasi dan peningkatan infrastruktur.
Menurut data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi asing langsung ke Indonesia telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menunjukkan efektivitas diplomasi ekonomi Indonesia dalam menarik investor asing.
Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional juga menjadi fokus utama dalam diplomasi ekonomi Indonesia. Indonesia telah menjalin hubungan perdagangan dengan berbagai negara dan organisasi internasional untuk meningkatkan ekspor dan impor.
Sebagai contoh, Indonesia telah menjadi anggota aktif dalam Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dengan beberapa negara, termasuk Jepang dan Tiongkok. Perjanjian ini telah membantu meningkatkan volume perdagangan Indonesia dengan negara-negara mitra.
Kerjasama Ekonomi Bilateral
Kerjasama ekonomi bilateral merupakan aspek penting lainnya dalam diplomasi ekonomi Indonesia. Indonesia telah menjalin kerjasama ekonomi bilateral dengan berbagai negara untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan.
Sebagai contoh, Indonesia dan Tiongkok telah meningkatkan kerjasama ekonomi bilateral melalui berbagai perjanjian dan inisiatif, termasuk peningkatan perdagangan dan investasi.
Negara | Volume Perdagangan (2019) | Volume Perdagangan (2020) |
---|---|---|
Tiongkok | USD 70,2 miliar | USD 65,4 miliar |
Jepang | USD 30,1 miliar | USD 28,5 miliar |
Amerika Serikat | USD 25,6 miliar | USD 23,9 miliar |
Dengan diplomasi ekonomi yang efektif, Indonesia dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara lain.
Kontribusi Indonesia di PBB
Sebagai negara anggota PBB, Indonesia memainkan peran aktif dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Keanggotaan ini telah memberikan Indonesia platform untuk berkontribusi dalam berbagai inisiatif global.
Keanggotaan dan Peran Aktif
Indonesia telah menjadi anggota PBB sejak tahun 1950. Selama keanggotaannya, Indonesia telah menunjukkan komitmen kuat terhadap prinsip-prinsip PBB, termasuk promosi perdamaian dan kerjasama internasional. Indonesia berpartisipasi aktif dalam berbagai forum PBB, termasuk Majelis Umum dan Dewan Keamanan.
Sebagai contoh, Indonesia telah terpilih menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB beberapa kali, yang memungkinkan negara tersebut untuk berperan dalam pengambilan keputusan terkait isu-isu keamanan global.
Kontribusi dalam Misi Perdamaian
Indonesia telah berkontribusi signifikan dalam misi perdamaian PBB melalui penyediaan pasukan perdamaian dan dukungan logistik. Pasukan perdamaian Indonesia telah berpartisipasi dalam berbagai misi di negara-negara seperti Somalia, Bosnia, dan Lebanon.
Kontribusi ini tidak hanya mendukung upaya perdamaian di kawasan konflik, tetapi juga meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang bertanggung jawab di komunitas internasional. Untuk informasi lebih lanjut tentang transformasi militer Indonesia, kunjungi situs ini.
Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan
Indonesia juga berperan dalam mendukung kebijakan pembangunan berkelanjutan PBB melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Indonesia telah mengintegrasikan SDGs ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) untuk mencapai target-target pembangunan berkelanjutan.
Melalui kerja sama dengan PBB, Indonesia berkomitmen untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan kesenjangan sosial. Indonesia juga berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.
Sikap Indonesia terhadap Konflik Internasional
Konflik internasional seperti di Palestina dan Myanmar menantang diplomasi Indonesia untuk mencari solusi damai. Indonesia memainkan peran aktif dalam upaya resolusi konflik ini melalui berbagai saluran diplomasi.
Krisis di Palestina
Indonesia telah lama mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk kemerdekaan dan kedaulatan. Dukungan ini diwujudkan melalui berbagai upaya diplomasi di forum internasional.
Indonesia secara konsisten menyerukan gencatan senjata dan dialog damai antara Palestina dan Israel. Selain itu, Indonesia juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.
Krisis di Myanmar
Indonesia juga turut serta dalam menangani krisis di Myanmar, terutama terkait dengan krisis Rohingya. Indonesia mendukung upaya penyelesaian krisis ini melalui dialog dan rekonsiliasi nasional.
Sebagai negara anggota ASEAN, Indonesia berperan dalam memfasilitasi dialog antara pemerintah Myanmar dan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi damai.
Diplomasi dalam Resolusi Konflik
Indonesia menggunakan diplomasi multilateral dan bilateral untuk meresolusi konflik internasional. Diplomasi ini mencakup kerjasama dengan negara-negara lain, organisasi internasional, dan lembaga kemanusiaan.
Konflik | Upaya Diplomasi Indonesia | Hasil |
---|---|---|
Krisis Palestina | Dukungan kemerdekaan Palestina, gencatan senjata, bantuan kemanusiaan | Dukungan internasional, bantuan kemanusiaan |
Krisis Myanmar | Dialog ASEAN, rekonsiliasi nasional | Memfasilitasi dialog damai |
Melalui diplomasi yang aktif dan netral, Indonesia berupaya memberikan kontribusi signifikan terhadap resolusi konflik internasional, menjaga stabilitas regional, dan meningkatkan kerjasama internasional.
Tantangan dan Kritik terhadap Diplomasi Indonesia
Diplomasi Indonesia tidak luput dari tantangan dan kritik, terutama terkait ketergantungan pada negara besar. Dalam menjalankan diplomasi negaranya, Indonesia harus menghadapi berbagai tantangan yang kompleks.
Ketergantungan pada Negara Besar
Indonesia sering kali menghadapi kritik karena ketergantungan pada negara-negara besar dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi dan keamanan. Hal ini dapat membatasi kemampuan Indonesia dalam menjalankan diplomasi yang independen.
Ketergantungan ini juga dapat mempengaruhi posisi Indonesia dalam berbagai forum internasional, membuatnya kurang efektif dalam memperjuangkan kepentingannya.
Ketidakpastian Politik Global
Perubahan politik global yang cepat dan tidak terduga dapat menjadi tantangan besar bagi diplomasi Indonesia. Ketidakstabilan politik di berbagai belahan dunia dapat mempengaruhi stabilitas regional dan global.
Indonesia harus mampu beradaptasi dengan perubahan ini dan mengembangkan strategi diplomasi yang fleksibel untuk menghadapi ketidakpastian tersebut.
Kritik dari Pengamat Internasional
Diplomasi Indonesia juga menghadapi kritik dari pengamat internasional yang menilai bahwa Indonesia belum sepenuhnya efektif dalam menjalankan perannya di kancah internasional.
Kritik ini seringkali menyoroti kurangnya keberanian Indonesia dalam mengambil posisi yang tegas dalam isu-isu global yang sensitif.
Dalam menghadapi tantangan dan kritik ini, Indonesia perlu terus memperkuat diplomasi negaranya dengan meningkatkan kemampuan negosiasi, memperluas jaringan kerja sama internasional, dan memperkuat posisi di forum-forum global.
Masa Depan Politik Luar Negeri Indonesia
Kemampuan Indonesia untuk mempertahankan netralitas aktif dalam politik luar negerinya akan menjadi kunci keberhasilan di era globalisasi ini. Dengan meningkatnya ketidakpastian global, Indonesia harus memperkuat strategi diplomasi untuk menjaga kepentingan nasional.
Potensi Memperkuat Netralitas
Indonesia memiliki potensi besar untuk memperkuat netralitasnya dalam politik luar negeri. Dengan menjadi mediator dalam berbagai konflik regional, Indonesia dapat meningkatkan pengaruhnya di kawasan.
Strategi ini tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan negara-negara lain terhadap Indonesia, tetapi juga membuka peluang kerjasama yang lebih luas.
Peran di Kawasan Indo-Pasifik
Kawasan Indo-Pasifik menjadi area yang sangat strategis dalam politik luar negeri Indonesia. Dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan militer di kawasan ini, Indonesia perlu memainkan peran aktif untuk menjaga stabilitas.
Menguatkan hubungan dengan negara-negara lain di kawasan ini akan menjadi prioritas bagi Indonesia.
Visi untuk Diplomasi Masa Depan
Visi diplomasi Indonesia di masa depan harus berfokus pada penguatan kerjasama multilateral, peningkatan kapasitas diplomasi, dan pengembangan strategi yang adaptif terhadap perubahan geopolitik.
Dengan demikian, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global.
Dalam menghadapi tantangan global, Indonesia harus terus memperkuat netralitasnya dan memainkan peran aktif di kawasan Indo-Pasifik. Dengan visi diplomasi yang jelas, Indonesia dapat mencapai tujuan politik luar negerinya.
Kesimpulan: Antara Netralitas dan Kepentingan
Politik luar negeri Indonesia telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir, dengan pertanyaan apakah negara ini benar-benar menjalankan netralitas aktif atau terjebak dalam kepentingan tertentu. Evaluasi kebijakan yang ada menunjukkan bahwa Indonesia telah berusaha menjaga netralitas dalam berbagai konflik regional dan internasional.
Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia telah memainkan peran penting dalam diplomasi internasional, terutama melalui organisasi regional seperti ASEAN. Namun, tantangan global seperti perubahan iklim dan terorisme internasional memerlukan kebijakan luar negeri yang lebih proaktif dan adaptif.
Evaluasi dan Rekomendasi
Evaluasi kebijakan luar negeri Indonesia menunjukkan bahwa netralitas dan kepentingan nasional dapat berjalan seiring. Rekomendasi untuk kebijakan mendatang adalah meningkatkan kerjasama bilateral dan multilateral, serta memperkuat peran Indonesia dalam organisasi internasional.
Harapan untuk Diplomasi Indonesia
Harapan untuk diplomasi Indonesia di masa depan adalah dapat terus menjaga netralitas dan memainkan peran aktif dalam menyelesaikan konflik regional dan internasional. Dengan demikian, Indonesia dapat meningkatkan pengaruhnya di kawasan dan menjadi pemimpin dalam diplomasi internasional.